Nisita Hapsari's profile

After The Rain Falls

After The Rain Falls
Setelah Hujan Turun

Hujan selalu membawa keriaan semasa kecil. Rintik-rintiknya menyisakan genangan air yang cukup untuk membuat aku dan teman-teman menjerit kegirangan. Tidak sabar kami segera melompat, mencipakkan kaki ke dalam kubangan lumpur, dan mencipratkan air kepada siapa pun yang mendekat. "Serangan air menyerbu, siaga hiaat!!".

Tidak ketinggalan tangan-tangan usil dengan sigap memungut apa saja yang dapat ditemukan. Daun kering, ranting, juga lembaran kertas yang segera terlipat rapi menyerupai bentuk perahu. "Armada siap berlayar, Kapten!". Tak lama, hanyutlah pasukan kami ditelan selokan air yang gelap.
Tenang, jangan kecewa dulu. Tenggelamnya pasukan air kemudian mempertemukan kami dengan nona kecebong yang berenang-renang di saluran air yang sama. Botol plastik dari bak sampah sontak bertransformasi menjadi gayung, siap menciduk kawanan kecil itu. Tak lupa kami sapa tuan bekicot yang berkumpul di dekat pot-pot basah, dan tak lama setelahnya ditahbiskan menjadi prajurit pelindung Kerajaan Tanah. Kerajaan kecil di mana parit yang kami buat menjadi tempat singgah nona-nona kecebong, bernaungkan tenda daun keladi yang masih segar dihiasi butiran air hujan. Serdadu bekicot berjajar dengan gagah di sepanjang jembatan akar, "Ayo ayo ayo.. berbaris bersama".

Namun, komando rupanya tak dapat segera dijalankan. Pasukan pemberani kami dengan cepat tunduk pada titah Sang Ratu Agung untuk lekas pulang dan mandi.

After The Rain Falls
Published:

Owner

After The Rain Falls

papercutting, 30x30 cm, 2019

Published:

Creative Fields